Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)-Tercatat sebanyak 212 kasus HIV/ AIDS di Kabupaten Sumbawa dalam kurun waktu 2010 hingga September 2022. Bahkan 100 orang diantaranya telah meninggal dunia. Selain itu, penyakit TBC juga masih jadi ancaman.
Hal ini diungkapkan Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah saat membuka Pertemuan Revitalisasi Forum Kemitraan untuk AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM), Project Resilent and Sustainable System for Health (RSSH), Rabu (16/11) lalu.
Sementara untuk Tuberkulosis, sebutnya, ditemui 495 kasus dari target 1552 penemuan kasus. Sedangkan Malaria masih terdapat kasus di 4 kecamatan dan 9 desa, yang menjadikan Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu dari 4 kabupaten di NTB, yang belum eliminasi Malaria. “Kita targetkan di akhir tahun 2022 ini, tidak ada lagi kasus Malaria terutama penularan setempat,”tegas bupati dihadapan para camat dan kepala desa.
Menurutnya, penanganan dan penyelesaian kasus-kasus ATM harus diawali dengan komitmen dan peran pemerintah. Mulai dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Dengan demikian, program-program pencegahan dan pengendalian ATM menjadi lebih efektif melalui kebijakan-kebijakan politik yang diambil, dengan mengembangkan pola kerja yang integratif dan kolaboratif, yang melibatkan berbagai stakeholder secara aktif.
Di samping itu, tambah Bupati, peran lintas sektor, swasta, dan pemerintah desa sangat diperlukan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ATM di daerah. Untuk meningkatkan upaya – upaya pencegahan dan pengendalian ATM di Kabupaten Sumbawa, diperlukan upaya penguatan mitra – mitra kerja . Melalui pertemuan revitalisasi forum kemitraan. “Saya berharap, agar pertemuan ini menghasilkan beberapa solusi pengendalian ATM di masa mendatang, khususnya dalam mewujudkan target eliminasi ATM pada tahun 2030,” pungkasnya. (SS)
Foto/// Bupati Sumbawa