Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)-
Khaerul Akbar, Pria kelahiran Sumbawa 28 Juli 1994 menjadi contoh mimpi itu tidak boleh berhenti. Tekad seorang seorang tukang parkir, yang ingin mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Sehingga berhasil menjadi peserta Program Pemagangan Ke Jepang melalui program yang dilaksanakan oleh International Manufacturing of Medium and Small Enterprises japan (IM Japan).
Pada awal program ini diterima, Haerul panggilan akrabnya, sebelumnya adalah tukang parkir di Pasar Seketeng. Cerita uniknya, ketika sedang menjalankan tugas di lokasi parkir, kebetulan dekat itu ada tempat cukur rambut, melalui koran bekas yang ada di tempat tersebut dia mendapatkan informasi adanya program pemagangan ke Jepang.
Setelah mengetahui informasi tersebut, Haerul selanjutnya mendatangi Disnakertrans Kabupaten Sumbawa untuk mendapatkan informasi seputar prgram pemagangan Jepang. Atas arahan dari Bidang pelatihan Dan Produktivitas (Lattas), selanjutnya mendapatkan arahan untuk mengikuti kursus bahasa Jepang level N5.
Kebetulan di binaan Disnakertrans ada LPKS Gagas Rasa yang memberikan kursus bahasa Jepang. Didasari niat yang kuat untuk sukses, Haerul mengikuti Kursus Bahasa Jepang selama lebih kurang satu bulan. Penggodokan di LPKS bukan saja menggembleng kemampuan berbahasa Jepang tetapi juga disiapkan latihan fisik dan kemampuan logika matematika.
Berbekal pengalaman selama kursus, kemudian mengikuti proses seleksi yang dilaksanakan oleh IM Japan bertempat di Dinas tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi NTB Tahun 2019. Tahapan seleksi yang diikuti secara bertahap mulai dari tes logika matematika, kesamaptaan, ketahanan fisik, wawancara, medical checkup, tes bahasa jepang level N5. Seleksi yang sedemikian ketat mampu dilalui oleh Haerul dan terpilih menjadi peserta program ini selama 3 tahun.
Selama di Jepang menggeluti bidang konstruksi dengan gaji 180 ribu yen perbulan kalau dirupiahkan sekitar Rp. 20 juta. Dengan fasilitas perusahaan yang dinikmati diantaranya asrama, transportasi dan juga fasilitas uang lembur diluar gaji tetap yang diterima perbulan. Pria lulusan SMA yang masih lajang asal kelurahan seketeng Sumbawa ini kini sudah kembali dari Jepang dengan membawa uang yang cukup fantastis lebih dari Rp 800 Juta.
Kabid Lattas Disnakertrans Sumbawa, Junaidi S.Pd, M.Pd, berharap kisah sukses Haerul dapat menjadi contoh bagi anak anak Sumbawa lainnya. Agar jangan pernah berhenti bermimpi asalkan dengan tekad dan usaha yang kuat.
Harapannya, anak muda Sumbawa yang yang memenuhi kriteria dapat mengikuti program ini. Sebab selain mendapatkan penghasilan fantastis juga dapat beradaptasi dengan budaya kerja dan kultur kerja di Jepang yang dikenal sangat menjunjung tinggi disiplin dalam bekerja.
Kini Haerul sudah merasa cocok dengan pola kerja di Jepang dan berencana untuk mengikuti program keahlian khusus ke Jepang berbekal sertifikat pemagangan dari IM Japan yang telah diikuti.(SS/N)