Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)-
Bupati Sumbawa bersama ratusan masyarakat Sumbawa melaksanakan Shalat Istisqa’ (Shalat Meminta Hujan) yang digelar di Halaman Kantor Bupati Sumbawa, Jumat pagi (27/1). Kegiatan ini dilaksanakan menyusul diterbitkannya Surat Edaran Sekretaris Daerah Kab. Sumbawa Nomor 100.3.4/131/Kesra/2023 tentang Pelaksanaan Shalat Istisqa’ mengingat kemarau dan kekeringan yang melanda Sumbawa sudah berlangsung dalam 1 bulan terakhir.
Turut melaksanakan Shalat Istisqa’ di antaranya Sekda Sumbawa, para Asisten Sekda, sejumlah Kepala Perangkat Daerah, Camat, para Alim Ulama, Tokoh Masyarakat, dan siswa-siswi SMA/SMK/MA dalam wilayah Kec. Sumbawa. Adapun yang bertindak sebagai Imam yakni Ustadz H. Munajat, LC., M.HI, dan Khotib oleh Ustadz Slamet Riadi, S.Pd.I.
Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh jama’ah yang telah hadir untuk melaksanakan Shalat Istisqa’. “Kita hadir di sini untuk bersama-sama memohon pertolongan Allah SWT agar daerah kita diberikan kemurahan dan keberkahan berupa hujan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, meski tiga hari yang lalu sempat turun hujan di Sumbawa, tetapi hujan tersebut masih bersifat sporadis (tidak merata/tidak menentu), karenanya Shalat Istisqa’ perlu dilakukan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar segala permohonan untuk mengatasi berbagai permasalahan bisa dikabulkan. Termasuk meminta hujan yang berkah dan manfaat, sehingga daerah ini terhindar dari masalah kekeringan.
Sementara itu, Ustadz Slamet Riadi, S.Pd.I dalam khutbahnya mengatakan, meski sudah turun hujan dalam 2-3 hari terakhir ini, Shalat Istisqa’ tetap dilaksanakan sebagai bahan evalusi dan hikmah bahwa ketika sesuatu telah diniatkan, dan Allah mengabulkan permintaan tersebut sebelum niat tertunaikan, maka apa yang diniatkan tersebut harus tetap dilaksanakan sebagai bentuk pertanggungjawaban dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Hikmah lain yang didapatkan dari pelaksanaan Shalat Istisqa’ secara berjama’ah menurut Ustadz Slamet adalah bahwa pertolongan Allah itu datang ketika umat mau berjama’ah. “Mudah-mudahan dengan berkumpulnya ulama’, umara’ dan masyarakat pada pelaksanaan Shalat Istisqa’ ini, dengan kita sungguh-sungguh memohon ampun atas segala dosa-dosa kita kepada Allah SWT, menjadi pertanda bahwa Allah SWT akan mengabulkan do’a dan permohonan kita,” tutupnya.(SS/R)