Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)-
Motor Cross Grand Prix (MXGP) 2023 di Sirkuit Samota, Kabupaten Sumbawa, bakal semarak. Sebab, sebulan sebelum MXGP, digelar pra event yakni Grass Track Motor Cross, 5—7 Mei. Kejuaraan berskala nasional ini selain mengobati kerinduan para riders untuk melintasi licinnya sudut tikungan dan jumping table top, juga sebagai ajang Pra PON.
“Grass track motor cross ini merupakan event nasional, kita harapkan menjadi ajang Pra PON untuk para riders khususnya persiapan para pembalap-pembalap di NTB,” kata Lalu Suharmaji Kertawijaya, ST, Asisten II Sekda Sumbawa yang juga Komandan Lapangan MXGP Samota 2023 di ruang kerjanya, Selasa, 18 April 2023.
Untuk pra event ini, lanjut Suharmaji, telah dibangun Sirkuit di sebelah timur Sirkuit MXGP Samota. Sirkuit Grass Track ini panjangnya mencapai 1 kilometer dan telah selesai dikerjakan.
Sekarang ini sirkuit grass track tersebut setiap sore dimanfaatkan para riders untuk sesi latihan di samping mengisi ngabuburit pada Bulan Ramadhan ini. Mengenai pelaksanaan Grass Track Motor Cross nanti, Suharmaji mengaku sudah berkoordinasi IMI (Ikatan Motor Indonesia) Propinsi NTB. Ia berharap dari pra event ini para pembalap dari berbagai daerah ikut berpartisipasi. Seperti Bali, NTT, dan Pulau Jawa.
Selain Grass Track Motor Cross, pra event MXGP lainnya adalah Main Jaran. Kejuaraan pacuan kuda ini dilaksanakan di Arena Angin Laut, Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Sumbawa, 12—14 Mei 2023. Untuk suksesnya Main Jaran ini, Pemerintah Provinsi NTB memberikan dukungan penuh. “Kami sudah rapat dengan Dinas Pariwisata NTB dan Pengurus Pacuan Kuda Seluruh Indonesia Kabupaten Sumbawa,” ungkap Suharmaji.
Hal ini dibenarkan Kadis Pariwisata NTB, Jamaluddin Malady, S.Sos., MT yang dikonfirmasi belum lama ini. Disebutkan Jamal Redi, sapaannya, event pacuan kuda tradisional Gubernur Cup akan digelar dua kali yakni di Sumbawa dan Lombok, berhadiah total Rp 1 milyar. Pesertanya tidak hanya dari NTB, namun juga NTT, Bali dan Pulau Jawa.
Jamal mengungkapkan, kelas yang dipertandingkan adalah kelas tradisional biasa dengan joki kecil. Ketentuannya joki berusia 8 hingga 15 tahun. Para joki ini juga akan mengenakan safety untuk berlomba. Jadi tidak seperti dulu. Seperti helm, pelindung siku dan lutut. Ini sudah aturannya,” bebernya.
Yang terbaru dari lomba ini sambung mantan Kadis Perkim ini, akan diperlombakan Kelas Derby. Kelas Derby ini merupakan kelas yang akan diperlombakan dalam PON Aceh 2024 mendatang. “Sebelum bertanding di PON untuk mewakili NTB nanti, kuda derby ini akan dipertandingkan di Sumbawa,” pungkasnya.(SS)