Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)-28 Oktober 2023
Konser Dewa 19 diadakan untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke 78 Kabupaten Lombok Tengah. Penyambutannya dihadiri oleh Virza, Ahmad Dani, dan Ari Lasso. Konsernya gratis semua orang boleh menyaksikannya. Mau tau ga keseruan perjalanannya Uty di sana??
Hari ini Konser di mulai, konser yang sangat dinanti-nantikan oleh Uty dan teman-temannya. Perjalanannya dimulai dari kost menuju lapangan Bundar Praya Lombok Tengah, menaiki motor kesayangannya bersama temannya. Sesampainya di sana, Uty dan temannya langsung mencari tempat parkir untuk memarkirkan motornya dan kemudian berjalan menuju lapangan tempat konser itu. Konsernya dimulai pukul 20.00 WITA. Setelah lama menunggu, ternyata konser tersebut tidak sesuai waktu.
Akhirnya beberapa menit kemudian konsernya pun di mulai. Uty dan temannya sudah bersiap untuk mengambil video dan memotret. Penampilan pertama dibuka dengan tarian tradisional Lombok Tengah dan beberapa sambutan dari Bupati Lombok Tengah. Selesai semua sambutannya kemudian dilanjutkan dengan persembahan Dewa 19. Vokalisnya yang bernama Marcello yang sangat keren menyanyikan lagu Arjuna yang sangat populer di kalangan remaja remaja. Di pertengahan konser ada Virza yang turut menyanyikan lagu galau yang membuat Uty dan temannya terhanyut dalam lagu lagunya.
Setelah penampilan Virza, kemudian di lanjutkan dengan penampilan Ari Lasso yang tidak kalah keren nya dari vocalis vocalis lainnya. Ari Lasso duet dengan Ahmad Dani yang membuat suasana menjadi semakin asik.
Waktu menunjukkan pukul 22.30 dan Lagu terakhir lagu yang paling di tunggu tunggu, lagu itu berjudul “ Separuh Nafasku “ lagu yang sangat di sukai oleh Uty. Sepanjang lagu itu Uty berteriak bernyanyi lagu yang di sukai sampai selesai.
Konser nya lumayan seru, dengan tiker gratis semua orang bisa menyaksikan penampilan dari Dewa 19. Tetapi ada beberapa yang menurut saya kurang karna waktu yang di jadwalkan tidak sesuai dengan waktu pelaksanaannya jadi orang orang yang dari sore menunggu jadi bosan kebanyakan mengulur waktu.
Penulis :
Azimatul Mutia, mahasiswa semester 5
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar.