Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)-28 Oktober 2023
Kata seru kurang cukup untuk mengekspresikan perasaan alika selama perjalanannya dari Sumbawa menuju ke lombok, perasaannya yang belum pernah dialami walaupun dia sudah berkali-kali bolak balik lombok-sumbawa. Apa yang membuat perjalanan alika dari Sumbawa ke Lombok terasa berbeda dari sebelumnya? Padahal dia sudah sering bolak-balik Sumbawa-Lombok.
Perjalanannya kali ini terasa berbeda karena dia sama sekali belum pernah mencoba traveling menggunakan motor untuk jarak yang jauh seperti itu biasanya dia menggunakan pesawat, mobil dan bus travel untuk bertraveling ria. Perasaan yang berbeda dari sebelumnya, seperti ikut merasakan hembusan angin yang terbang, sinar matahari terik yang secara langsung mengenai tubuhnya, pepohonan, pegunungan, liuk-liukan jalan yang terasa nyata di penglihatannya terasa menyenangkan. Walaupun terasa pegal-pegal tapi itu semua impas dengan pengalaman yang dirasakannya.
Keinginan yang dari dulu dimimpikan baru terwujud sekarang. Tidak ada kendala yang terjadi selama perjalanannya, semua terasa mulus hingga sampai tujuan. Hanya bermodalkan aplikasi waze sebagai penunjuk arah jalan semuanya lancar, tidak tersesat atau terjebak macet.
Selama di sana dia menginap di kost adiknya yang berada dipusat kota Mataram. Hingga hari-h konser pun datang, dia pergi bersama teman-temannya nonton konser di Praya, Lombok Tengah mengendarai motor. Sepanjang perjalanan disuguhi pemandangan pedesaan yang masih hijau dan penuh pemukiman penduduk lokal sana. Sebenarnya perjalanannya agak sedikit bermasalah karena petunjuk maps nya salah, aplikasinya mengarahkannya ke jalan desa bukan lewat jalan raya kota. Itu semua menjadi kendala karena waktu perjalanan menjadi lebih lama dari yang seharusnya akibatnya mereka terlambat tiba ke konser. Mereka mampir sejenak untuk beristirahat di toko swalayan dan resto untuk sekedar makan dan minum, setelah dirasanya cukup mereka melanjutkan perjalanan lagi hingga tiba waktu magrib, mereka telah sampai di lokasi konser tersebut.
Lokasi konser yang berada di lapangan bundar Praya itu sudah penuh dengan penduduk asli sana dan luar daerah, disana banyak pedagang kaki lima yang berjualan makanan, minuman, hingga mainan anak-anak. Lapangan itu dipenuhi dengan orang yang sudah berkeluarga, duo sejoli yang sedang berpacaran, anak-anak muda yang berkumpul bersama teman-temannya hingga anak-anak. Selama kegiatan konser berlangsung alika menunggu giliran Dewa-19 yang maju menyanyikan lagu-lagu kebangsaan mereka. Waktu tampilnya pun terlambat dari waktu yang sudah ditentukan, banyak orang yang protes karena keterlambatan tersebut. Hingga pukul 10 malam, barulah Dewa-19 muncul bersama Ari Lasso, Virzha dan Marcello Tahitoe.
Selama konser berlangsung, alika mengeluh dikarenakan asap rokok yang mengepul banyak hingga menyesakkan dada, debu yang terbang dan bau yang bercampur keringat. Tetapi itu semua terbayarkan dengan penampilan Dewa-19 yang amazing. Lagu kesukaannya yang berjudul Separuh Nafas menjadi lagu penutup malam itu. Hingga konser berakhir alika dan teman-temannya memilih mengabadikan momen itu dengan mengambil dokumentasi berupa berfoto bersama sebagai kenang-kenangan.
Selama perjalanan pulang pun tidak terasa sepi karena banyak penonton yang juga berasal dari luar daerah, sepanjang perjalanan alika dan temannya masih menyanyikan lagu dari Dewa-19 yang dibawakan tadi. Alika dan temannya merasa lapar karena belum makan malam dan memesan McD sebagai pilihan makan yang masih buka dijam segitu. Hingga tak terasa perjalanan itu harus berakhir karena sudah sampai di kost. Berakhirlah perjalanan alika dan teman-temannya itu dan sampai jumpa di perjalanan selanjutnya.
Penulis:
Alicha Syehan
Mahasiswa Semester 5, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar
