Oleh : Lisa Pebrianti – Mahasiswa Semester III Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakulkas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samawa Sumbawa Besar (lisafebrianti105@gmail.com)
Sumbawa Besar, Sumbawasatu.com – Keterlibatan orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak agar nantinya mereka siap untuk menghadapi dunia di masa yang akan datang. Menjadi apa anak kedepannya sangat tergantung pada bagaimana orang tua mendidiknya. Keterlibatan dan peran orang tua adalah sebagai pendidik yang baik dalam keluarga yang akan membentuk kepribadian yang baik pada anaknya, perkembangan kepribadian anak akan di kendalikan dan di bentuk dengan bimbingan dan bantuan dari orang tua karena orang tua merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak-anak nya.
Pola asuh yang diberikan oleh orang tua sangat berpengaruh dalam membentuk karakter anak . Pola asuh yang baik akan menimbulkan sikap dan karakter yang baik pula pada anak terutama dalam hal kesantunan berbicara dan berbahasa. Dalam pergaulan dilingkungannya kesantunan berbahasa tergantung dari cara anak mendapatkan bahasa dari orang tuanya, Karna orang yang pertama kali yang akan dicontohi dan diikuti adalah orang tua. Jika anak sudah terbiasa berbahasa santun, maka di lingkungan sosialnya pun akan terbiasa menggunakan bahasa yang santun.Adapun beberapa cara yang orang tua dapat lakukan untuk membentuk karakter anak.
Pertama doronglah anak untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan baik
Anak biasanya meski sudah dijelaskan, terkadang mereka tidak mengerti bagaimana cara menerapkan nya. Jadi, tugas orang tua adalah membantu anak untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik supaya karakter positif dapat terbentuk dalam diri si anak.contohnya , ketika anak diberi sesuatu oleh orang lain ajarkan anak untuk selalu mengucapkan terimakasih, lalu ketika anak berbuat salah, jangan membentak atau memarahinya bahkan sampai memukulnya, disitu anak akan merasa trauma dan bisa saja anak bisa semakin agresif dan melawan, tuntun anak secara pelan-pelan untuk membiasakan ia agar selalu mengucapkan kata maaf setiap melakukan kesalahan .
Kedua, jangan terlalu memanjakan anak
Memaklumi anak saat melanggar aturan boleh-boleh saja. Akan tetapi, orang tua tetap harus bersikap tegas. Berikan konsekuensi berupa “hukuman baik” jika anak tidak menaati aturan. Hukuman ini bisa berupa pengurangan waktu bermain, menonton televisi atau sarana hiburan lainnya yang ia sukai. Jika anak berhasil menaati aturan atau mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, cobalah untuk memberikan ia pujian atau hadiah. Hal tersebut akan membuat si anak termotivasi untuk terus melakukan hal-hal yang baik.
Ketiga, Berikan contoh kepada anak
Anak merupakan peniru yang baik dan ia akan meniru bagaimana cara orang tuanya bersikap. Jadi, jika ingin anak memiliki karakter yang positif, maka orang tua harus memberikan contoh yang baik kepadanya. Jngan hanya memberitahu anak melalui kata-kata saja tetapi berikan contoh nyata kepadanya. Misalnya tidak berteriak dan bersikap kasar kepada orang lain, membantu saat ada orang yang mengalami kesusahan, dan mengucapkan terima kasih jika sudah diberi bantuan. Semua contoh-contoh tersebut dapat orang tua lakukan agar anak juga bisa menirunya.
Penjelasan diatas merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membentuk karakter anak agar menjadi anak yang berkarakter positif. Oleh karena itu, peran orang tua dalam membentuk sebuah karakter adalah membimbing atau menjadi panutan utama bagi seluruh anak-anaknya. (SS)