Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)-
Kabupaten Sumbawa telah memasuki musim penghujan tahun 2024. Selain bencana alam, sejumlah penyakit lingkungan kerap terjadi. Salah satunya, merebaknya virus demam berdarah denguage (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegepty.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Junaidi menyatakan, kasus demam berdarah yang terjadi di wilayah Sumbawa terdapat sebanyak 14 kasus di akhir januari ini dibandingkan dengan bulan Januari tahun lalu yang mengalami penurunan drastis dan di bulan Februari di tahun 2024 ini terdapat 10 kasus baru.
“Tentu ini perlu di antisipasi bagaimana supaya tidak lagi terjadi peningkatan kasus, bagaimana kami mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan pemberantasan dengan 3M dan sebelumnya pada bulan November 2023 Pak Bupati telah memberikan surat edaran kepala seluruh camat dan desa serta seluruh perangkat dibawahnya bagaimana agar masing-masing camat untuk mengajak masyarakat melakukan antisipasi terjadinya kasus demam berdarah dengan melakukan upaya-upaya antara lain adalah melakukan gerakan 3M,” ujarnya.
Upaya yang dilakukan untuk pencegahan penyebaran nyamuk aedes aegepty yaitu dengan menerapkan 3M. Pertama mengubur atau mendaur ulang tempat tempat atau wadah berkembangnya nyamuk aedes aegepty, kedua sesering mungkin membersihkan tempat tempat penampungan air dengan cara mengurasnya, ketiga menutup tempat penyimpanan air sehingga tidak menjadi tempat berkembangnya nyamuk aedes aegepty.
“Himbauan kami yang paling penting yaitu bagaimana kita mengajak seluruh masyarakat di setiap rumah tangga ada satu orang menjadi jumantik (juru pemantik jentik) bisa bapaknya, ibunya, atau salah satu dari anaknya,” ujarnya.
Penerapan 3M dirasa lebih efektif dibandingkan dengan melalukan fogging yang hanya membunuh nyamuk dewasa tetapi tidak menghilangkan jentik.(ind/*)