iklan

Home / Politik dan Pemerintahan

Senin, 26 Februari 2024 - 19:44 WIB

55 Kasus DBD Terjadi, Dikes Sumbawa Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan

Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)-

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumbawa terus bertambah. Hingga saat ini tercacat 55 kasus DBD telah terjadi. Karena itu masyarakat diminta tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.

Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Sarip Hidayat menjelaskan, peningkatan kasus demam berdarah di kabupaten Sumbawa terjadi karena beberapa faktor. Diantaranya seperti curah hujan yang cukup tinggi, padat pemukiman dan kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat.

Disebutkannya, di awal tahun 2024 sudah terjadi 55 kasus DBD. Rinciannya, 21 Kasus di bulan Januari dan 34 kasus di bulan Februari.

“Hingga saat ini sebanyak 55 kasus demam berdarah terjadi. Karena itu diperlukan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan bahayanya DBD terutama pada kawasan padat pemukiman dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat. Sebab dapat membantu mengurangi perkembangbiakan nyamuk terutama saat musim hujan seperti saat ini,” ujarnya kepada wartawan, Senin, 26 Februari 2024.

BACA JUGA  H. Bonyo Thamrin Rayes sebut Jarot-Ansori Figur yang Tepat Memimpin Sumbawa

Menurutnya, kasus DBD tertinggi terjadi pada rentan waktu dari bulan Desember sampai dengan bulan Mei. Kemudian angka tertinggi DBD terjadi pada kecamatan yang padat penduduk seperti kecamatan sumbawa terjadi 30 kasus DBD, Kecamatan Moyo Hilir 7 Kasus DBD, Kecamatan Labuhan Badas 6 Kasus DBD, Kecamatan Empang 4 Kasus DBD, Kecamatan Unter Iwes 3 Kasus DBD Kecamatan Moyo Utara 2 Kasus DBD. Sementara Kecamatan Alas, Kecamatan Buer dan Kecamatan Lape masing-masing terjadi satu Kasus DBD.

“Saat musim hujan seperti saat ini diperlukan adanya gerakan Jumantik yakni juru pemantau jentik di masing-masing rumah dan selalu menjaga kesehatan dengan membersihan lingkungan,” tambahnya.

BACA JUGA  Dikukuhkan, Laskar Muda Siap Menangkan Rohmi-Firin di Sumbawa

Diterangkannya, terdapat dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue ini yaitu aedes aegypti dan aedes albopictus. Nyamuk ini sering ditemukan baik di dalam maupun di sekitar pemukiman.

“Banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala infeksi DBD. Ketika gejala benar-benar terjadi disalah artikan sebagai penyakit lain seperti flu, biasanya gejala akan muncul mulai empat hingga 10 hari setelah digigit nyamuk. Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius, sakit kepala, nyeri otot, tulang atau sendi, mual dan muntah, sakit di belakang mata, kelenjar bengkak dan ruam,” pungkasnya.(ind/*)

Share :

Baca Juga

Politik dan Pemerintahan

Menuju 4 Periode Legislatif, Ratusan Warga Buin Baru Do’akan Abdul Rafiq

Politik dan Pemerintahan

PDIP Sumbawa Fokus Penguatan UMKM dan Kompetensi Anak Muda di Juran Alas

Politik dan Pemerintahan

Pjs Bupati Sumbawa Tanam 1000 Mangrove, Tinjau Infrastruktur, dan Distribusi Air Bersih di Moyo Utara 

Politik dan Pemerintahan

Konversi Lahan Pertanian Sebuah Keniscayaan, Ini Gagasan Rohmi Firin untuk Ketahanan Pangan NTB

Politik dan Pemerintahan

Mahasiswa KKN Tematik UNRAM Sosialisasikan Budidaya Maggot BSF

Politik dan Pemerintahan

Berkontrak, Dermaga Apung Labuhan Jambu Proses Mutual Awal

Politik dan Pemerintahan

Polsek Labuan Badas Salurkan Bansos Warga Kurang Mampu

Politik dan Pemerintahan

BJS : IPM Kita Tinggi dan Meraih penghargaan
error: Content is protected !!