Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)-
Kenaikan harga sembako seperti beras, telur, dan cabai di Sumbawa menjadi perhatian serius Ketua DPRD Sumbawa, Abdul Rafiq SH. Ia meminta Pemda untuk segera turun tangan mengatasi inflasi melalui operasi pasar di seluruh kecamatan.
“Kami mendengar dan melihat kesulitan masyarakat mendapatkan beras karena harga melambung tinggi, kami mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan Pemda Sumbawa seperti sejak 2 Minggu lalu bersama Bupati dan wakil Bupati yang dilanjutkan dengan Operasi pasar di Kecamatan Sumbawa dan Kecamatan Labuhan Badas. Namun masih ada daerah kecamatan lainnya yang belum seperti di daerah terpencil, dan area yang sedikit areal tanamnya, maka hendaknya itu di prioritaskan,” terang Rafiq.
Bukan hanya masalah beras, tegasnya, pemerintah juga harus bisa mendeteksi dan mengendalikan harga semua komoditas pokok dan memahami pergerakan distribusi bahan bahan pokok tersebut sehingga bisa mengambil langkah langkah dalam menghadapinya.
Sebagai tindak Lanjut kondisi ini Pemda Sumbawa perlu segera menggelar operasi pasar kembali di seluruh kecamatan untuk menstabilkan harga sembako.
“Koordinasi antar instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Pangan, Bulog Dinas Koperasi UMKM Perindag serta Kominfotiksandi harus diperkuat untuk memastikan informasi yang jelas dan akurat tersampaikan kepada masyarakat caranya Pemerintah perlu melakukan deteksi dini dan pengendalian harga semua komoditas pokok dan juga barang penting lainnya seperti Gas LPG 3 Kg. Apalagi ini sudah menjelang Ramadhan,” kata Rafiq.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati mengatakan ketersediaan pangan aman menjelang ramadhan. Ia menyebutkan penyebab harga beras naik salah satunya kerena terjadi kemarau yang sangat ekstrem. Sehingga terjadi pergeseran pola tanam di beberapa wilayah yang memang ketersediaan airnya sangat terbatas.
“Atas kenaikan harga gabah kami sependapat harga gabah menjadi 7.500 per kg. Artinya petani terbantu karena biaya tanam sampai panen juga mengalami peningkatan,” katanya.
Untuk diketahui bahwa GKG (Gabah Kering Giling) setara beras dikalikan 64 persen dan saat ini petani sudah mulai panen dan sampai Mei diperkirakan panen 32.766 hektare.
Dari target Musim Hujan ( MH ) dan musim kemarau (MK) 1 tahun 2024 seluas 57.275 ha atau 45,71 persen dari target dengan produktivitas rata-rata 5.5 ton per hektar maka akan ada GKG sebanyak 180.240 ton setara beras sebesar 115.354 ton.
“Melihat kondisi persediaan beras kita dari produksi petani maka dapat dikatakan bahwa Kabupaten Sumbawa ke depan ketersediaan pangan aman ditambah stok yg ada di bulog saat ini lebih kurang 1.500 ton. Maka ketersediaan untuk bulan Ramadhan, idul fitri dan nyepi masih aman karena petani tetap panen,” pungkasnya.(ind/r)