Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)-
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi puncak musim kemarau di Kabupaten Sumbawa akan terjadi selama tiga bulan terhitung sejak bulan Juni hingga Agustus mendatang.
“Puncak-puncaknya terjadi sekitar tiga bulan dengan suhu maksimum mencapai 36-38 derajat celcius terutama di wilayah pesisir Sumbawa,” kata prakirawan pada BMKG Sumbawa, Umam Syifaul Qolbi, pada Kamis, 16 Mei 2024.
Meskipun demikian, jelasnya, jumlah dan waktu di wilayah yang terdampak kekeringan tidak akan berlangsung sama. Hal itu terjadi tergantung dengan kondisi alamnya, namun rata-rata akan terjadi di tiga bulan tersebut.
“Puncak musim kemarau tidak akan terjadi secara serentak, karena faktor alam dan kondisi lingkungan sangat mempengaruhi cepat atau tidaknya terdampak kemarau,” ucapnya.
Dia pun merincikan, berdasarkan data di bulan Juni jumlah wilayah yang terdampak kemarau ada sekitar tiga wilayah. Yakni dari Lunyuk, Ropang, dan Lenangguar bagian selatan.
Di bulan Juli ada sekitar 17 wilayah, yakni Empang bagian utara, Plampang bagian barat, bagian utara Tarano, Lunyuk bagian barat. Maronge bagian utara, Lape, Lopok, Moyo Utara, Moyo Hilir, Moyo Hulu, Unter Iwes, Sumbawa, Rhee, Labuhan Badas, Buer bagian utara, Utan, dan Alas.
Di bulan Agustus, Alas, Buer bagian selatan, Batulanteh, Orong Telu, Moyo Hulu bagian barat. Selain itu ada juga Lenangguar bagian barat, Lenangguar bagian timur, Lantung, Maronge bagian Selatan, Plampang, Labangka, Empang bagian selatan, dan Tarano.
“Kebanyakan wilayah yang terdampak kemarau terjadi pada bulan Juli. Khusus untuk wilayah Kecamatan Sumbawa akan terjadi di bulan Juli,” ucapnya.
Seraya menambahkan, pada puncak musim kemarau diprediksi suhu maksimum di wilayah tersebut mencapai 36-38 derajat celcius. Sehingga pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah karena panasnya akan sangat menyengat.
“Kita imbau masyarakat ketika puncak musim kemarau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, karena cuaca yang terjadi sangat ekstrem,” tukasnya.(ind)