Home / Ragam

Jumat, 21 Juni 2024 - 13:51 WIB

Hama Belalang Serang Tanaman Jagung di Sumbawa

Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)-

Dinas Pertanian (Distan) Sumbawa, mencatat sedikitnya ada sekitar 5 hektare jagung di Kecamatan Empang dan sebagian di Kecamatan Tarano, terserang hama belalang kembara (locusta migratoria).

“Kita kecolongan, karena lokasi tanaman jagung ini berada di area perbukitan dan tidak disarankan untuk menanam, tetapi kita tetap lakukan pengendalian,” kata Kepala Dinas Pertanian Sumbawa, melalui Kabid Perlindungan Tanaman dan Pengembangan Usaha, Toni Hamdani, kepada wartawan, Rabu, 19 Juni 2024.

Dikatakannya, lokasi yang terserang ini diluar pengamatan tim karena berada di luar area yang disarankan menanam. Bahkan belalang yang menyerang tanaman ini berada dalam fase ganas, sehingga potensi rusaknya tanaman jagung sangat besar.

“Serangan belalang ini sedang ganasnya, sehingga tim kita terus turun melakukan pengendalian untuk menekan terjadinya kerusakan,” ucapnya.

BACA JUGA  Respons Cepat, Jasa Raharja Pastikan Seluruh Korban yang Tertabrak Truk Bermuatan Galon di Simalungun Terjamin Santunan

Toni pun menyarankan untuk melakukan pengendalian terhadap hama ini harus dilakukan secara serentak. Jika tidak dilakukan demikian dikhawatirkan penanganannya akan sia-sia karena hama ini tetap akan mencari lokasi baru.

“Pengendaliannya harus serentak, karena jika kita eliminasi di lokasi tertentu maka hama ini akan mencari lokasi baru, sehingga pola eliminasi yang kita lakukan sia-sia,” ujarnya.

Seraya menambahkan, dalam melakukan pengendalian hama ini harus dilakukan secara fogging (pengasapan) menggunakan insektisida. Jika tidak demikian, maka pola penanganannya tidak akan merata dan hasilnya tidak bisa maksimal.

“Kita sudah siapkan bantuan insektisida untuk melakukan pengendalian terhadap hama tersebut, tim kita juga sudah turun ke lokasi membantu petani,” sebutnya.

BACA JUGA  PT SBS Pastikan Diri Taat Aturan, Tapi Merasa Terus Diganggu

Dia pun menyebutkan, bahwa hama belalang ini sudah berada di pinggir kebun jagung dan belum menyerang ke lahan jagung. Tetapi karena ekosistemnya rusak akibat dari pembukaan lahan secara masif, sehingga belalang ini melakukan migrasi ke lokasi lain.

“Habitat aslinya kan berada di semak-semak, tetapi semak ini sudah habis karena pola tanam jagung yang masif, sehingga hama ini menyerang tanaman jagung,” tambahnya.

Seraya menambahkan, jika ada banyak semak di sekitar lokasi tersebut, maka dirinya yakin hama belalang ini tidak akan menyerang tanaman jagung. Tetapi karena kondisinya sudah rusak, maka hama ini melakukan migrasi.

“Dari dulu belalang kan ada, tetapi karena ekosistemnya rusak sehingga belalang ini merusak tanaman jagung milik warga,” tukasnya.(ind/r)

Share :

Baca Juga

Ragam

Remaja Bonceng Tiga Tabrak Truk Parkir, Satu Meninggal Dunia 

Ragam

Tawarkan Perspektif Baru, Kakanwil Kemenkumham NTB Raih Gelar Doktor

Ragam

Masyarakat Sumbawa Sambut Antusias Kedatangan Lola Peraih Juara Nasional Forsa Idol

Ragam

Direktorat Polairud Polda NTB Resmikan Pos Pantau Pulau Moyo

Ragam

Hilgers dan Reijners Resmi Jadi WNI, Timnas Semakin Kuat di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Ragam

Cegah TPPO, Imigrasi Sumbawa Bentuk Desa Binaan

Ragam

Imigrasi Sumbawa Deportasi WNA Asal Malaysia

Ragam

Imigrasi Sumbawa Deportasi Warga Yaman
error: Content is protected !!