Home / Politik dan Pemerintahan

Jumat, 21 Juni 2024 - 11:46 WIB

Survei Awal, Elektabilitas Jarot-Ansori Tertinggi

Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)-

Partai Gerindra telah melaksanakan beberapa tahapan dalam menyongsong Pilkada serentak pada November 2024 mendatang. Mulai dari penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati hingga survei awal sebagai pedoman menentukan langkah untuk tahapan berikutnya.

Untuk survei awal, Gerindra telah menggandeng Institute For Riset and Development (INRED) yang dilakukan pada 22 April hingga 5 Mei 2024 lalu, melibatkan 800 responden, margin eror 3,5 dengan simulasi beberapa nama dan menempatkan bakal pasangan Jarot-Ansori di elektabilitas tertinggi.

Hal ini diungkapkan Ketua DPC Gerindra Sumbawa yang juga Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori dalam keterangan pers di sekretariat Gerindra Jalan Bypass Sering, Kecamatan Unter Iwis, Kamis, 20 Juni 2024.

“DPC Gerindra Sumbawa telah melakukan tahapan penjaringan Bakal Calon pada Mei lalu dan ada dari internal 5 orang yang daftar yakni saya selaku ketua DPC, kemudian Agus Salim, Lalu Budi Suryata, Iwan Rahadi dan Kolonel Laut Syarafuddin,” ujarnya.

Selain lima figur internal, jelas H. Ansori, ada juga dari eksternal seperti Ketua Golkar, Drs. H. Mahmud Abdullah, kemudian Ketua Gelora, Burhanuddin Jafar Salam (BJS), dari Nasdem, Ir. H. Syarafuddin Jarot dan lainnya.

“Proses penjaringan di DPC Gerindra sangat terbuka dan tim Panja (Panitia Penjaringan) telah memutuskan beberapa nama untuk diusulkan ke DPD yang selanjutnya diteruskan ke DPP,” terang H. Ansori yang juga Wakil Ketua 1 DPRD Sumbawa ini.

BACA JUGA  Bomber BZ Resmi Beralih Dukung Rohmi-Firin

Adapun yang diusul, menurutnya, tidak jauh dari nama-nama yang muncul di tengah-tengah masyarakat namun untuk pinal siapa yang akan mendapatkan rekomendasi mencari pasangan bakal calon adalah kewenangan DPP.

“Rekomendasi untuk menentukan pasangan adalah kewenangan DPP. Nama yang diusul oleh DPD nanti harus melampirkan hasil dari Lembaga Survei Nasional yang kredibel dan Gerindra menggandeng LSI Jayadi Hanan,” jelasnya.

Untuk survei awal, ungkap H. Ansori, Gerindra telah menggandeng Institute For Riset and Development (INRED) yang dilakukan pada 22 April hingga 5 Mei 2024 lalu, melibatkan 800 responden, margin eror 3,5 dengan simulasi beberapa nama dan menempatkan bakal pasangan Jarot-Ansori di elektabilitas tertinggi.

“Simulasi April-Mei lalu menggunakan lembaga INRED menempatkan Jarot sebagai Calon Bupati dan Ansori sebagai calon wakil bupati dengan elektabilitas tertinggi. Kemudian disusul Novi – Talif atau paket DETA posisi kedua, selanjutnya Mo-Rafiq diurutan ketiga, Ansori – BJS keempat dan kelima Jarot – Budi,” ungkapnya.

Survei ini mengungkapkan bahwa selisih elektabilitas antara Jarot – Ansori dan kandidat pasangan lainnya tidak signifikan, tetapi keunggulannya cukup jelas.

Sementara simulasi perseorangan untuk Bakal Calon Bupati, Jarot berada diposisi pertama, disusul Drs H Mahmud Abdullah dan ketiga Dewi Noviany.

BACA JUGA  KPU Sumbawa Tetapkan DPSHP, 3.884 Pemilih Berkurang

Sedangkan untuk simulasi perseorangan Calon Wakil Bupati ditempati oleh Abdul Rafiq di elektabilitas tertinggi, disusul Drs H Mohamad Ansori posisi kedua, selanjutnya Talifuddin, LBS, dan BJS posisi berikutnya.

“Hasil survei awal ini adalah sebagai pedoman untuk menentukan langkah berikutnya dan hasilnya telah kami laporkan ke DPP,” terangnya.

Untuk memperkuat hasil survei awal, sekarang Gerindra telah melakukan survey kedua dengan menggandeng LSI, lembaga yang direkomendasikan DPP.

“Di survei kedua ini, simulasinya, Jarot – Ansori, Mo – Ansori, BJS – Ansori atau Ansori – BJS dan ada juga nama-nama lain dari figur yang telah mendaftar di Gerindra termasuk nama kader internal,” katanya.

Untuk semua figur yang sudah mendaftar di Gerindra termasuk dari internal, Haji Ansori meminta untuk sabar menunggu dan mengikuti proses serta mekanisme yang ada di Partai Gerindra.

“Semuanya masih berproses. Kalaupun ada kader yang sudah membuat statement bahwa ia mendapatkan rekomendasi atau sudah membuat baliho berpasangan itu sah-sah saja dan bagian dari ikhtiar, namun yang jelas Gerindra belum memberikan rekomendasi kepada figur manapun. Semua nanti akan diputuskan berdasarkan hasil survei baik perorangan maupun berpasangan. Itu amanat DPP,” pungkasnya.(ind/r/*)

Share :

Baca Juga

Politik dan Pemerintahan

Rafiq-Sahril Akan Perkuat Nilai-nilai Keagamaan dan Kebudayaan

Politik dan Pemerintahan

Pengalihan Trase Tanjakan di Punik Dikerjakan Akhir Februari

Politik dan Pemerintahan

Logistik Pemilu Mulai Berdatangan

Politik dan Pemerintahan

Rohmi-Firin Intens Komunikasi dengan Golkar, Nasdem dan PKB

Politik dan Pemerintahan

Kelurahan Lempeh Luncurkan Ruang Pelayanan GERA dan OKĀ 

Politik dan Pemerintahan

Jamaah Majelis Taklim Riyadus Salihin Mataram Doakan Rohmi-Firin Menang

Politik dan Pemerintahan

KOLABORASI GURU DAN ORANG TUA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA ERA DIGITAL

Politik dan Pemerintahan

Kunjungi Sumbawa, Anies Baswedan Bawa Semangat PerubahanĀ 
error: Content is protected !!