Home / Pendidikan

Jumat, 2 Agustus 2024 - 11:53 WIB

Dewan Pendidikan Diminta Suarakan Kondisi Sekolah di Moyo Utara

Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)–

Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa (DPKS) menyambangi sejumlah sekolah di wilayah Korwil Kecamatan Moyo Utara. Kunjungan yang dilakukan Kamis (1 Agustus 2024) ini untuk melihat dari dekat kondisi sekolah dan keberlangsungan proses belajar mengajar.

Kali ini kunjungan dilakukan di SDN Songkar, Kecamatan Moyo Utara. Kehadiran Sanapiah, S.Pd, Junaidah Iriani, S.Pd dan Erma Suryani M.Pd—tiga anggota DPKS ini, disambut hangat oleh Korwil Moyo Utara, Hj. Rabiatil dan 12 orang kepala sekolah.

Dalam sambutannya, Hj. Rabiatil menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh Anggota Dewan Pendidikan yang bersedia melakukan kunjungan atau monitoring ke sekolah wilayah koordinasinya yakni Moyo Utara.

Semua kepala sekolah di wilayah Moyo Utara dihadirkan untuk menyampaikan persoalan atau kendala yang dihadapi di sekolahnya masing-masing. Secara umum permasalahan semua sekolah ini berkaitan dengan ketersediaan sarana prasarana yang dirasakan belum memadai.

Pada kesempatan itu, Kepala SDN Songkar, Drs. Halimah menyebutkan satu lokal gedung sekolah masih berstatus asset pemerintah pusat. Ia berharap gedung tersebut bisa dialihkan menjadi aset kabupaten sehingga bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh sekolah. Pasalnya sekolahnya masih kekurangan ruangan guru dan kepala sekolah.

Kemudian Kepala SDN Ai Bari, Sofyan, S.Pd menyampaikan bahwa sekolahnya tidak memiliki tenaga pendidik (guru) untuk mata pelajaran PKN, dan tenaga kependidikan (tendik). Semua kegiatan dan pekerjaan pada tendik dikerjakan oleh guru.

BACA JUGA  Peresmian Asrama Mahasiswa di Sumbawa, Ini Pesan Gubernur Kalimantan Utara

Sofyan juga mengaku sekolahnya belum memiliki rumah dinas dan tempat singgah para guru. Sebab banyak guru di SDN Ai Bari berasal dari daerah luar Moyo Utara seperti Plampang dan Kota Sumbawa.

Yang sangat miris ungkap Sofyan, saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) belum lama ini. Sekolahnya tak satupun mendapat siswa baru karena semua mendaftar di SMP 1 Moyo Utara SATAP.

Berikutnya, SDN Kukin yang diwakili guru setempat, Mustamin, S.Pd. Ia mengungkap kondisi ruangan guru yang sangat memprihatinkan. Sedangkan untuk pengembangan diri, ia berharap ke depan ada pelatihan bagi gurunya berkaitan dengan peningkatan kemampuan dalam menyusun proses pembelajaran P5 terutama penerapannya dalam mata pelajaran PJOK.

Di tempat yan sama, Kepala SDN Baru, Aminollah, S.Pd mengaku sekolahnya tidak memiliki ruang guru sehingga terpaksa memanfaatkan ruangan kelas.
Kepala SDN Tahan, Elmiyati, S.Pd menyampaikan kondisi sekolahnya yang cukup mengenaskan. Jumlah ruangan sangat terbatas.

Untuk menyiasatinya, satu ruangan digunakan oleh dua kelas dengan cara disekat. Kelas 1 dan kelas 2 hanya dipisahkan dengan triplek sehingga proses pembelajaran sering terganggu.

“Sekolah kami juga tidak memiliki kamar mandi, dan tempat ibadah. Untuk melaksanakan sholat menggunakan ruangan kelas,” imbuhnya.

BACA JUGA  Dandim 1607/Sumbawa Serahkan Kunci Rumah Warga Usai Direhab

Kepala SDN Penyaring, Eka Laelani, S.Pd. SD, menyampaikan saat ini dalam pembelajaran sekolahnya telah melakukan berbagai upaya peningkatan mutu. Di antaranya menjalin kerjasama dengan FKIP UNSA untuk pelatihan bagi gurunya.

Sedangkan kondisi fisik sekolah cukup memprihatinkan. Tidak ada tutup jendela pada setiap ruangan. Yang paling mengkhawatirkan adalah tembok sekolah bagian belakang yang sudah ambruk. Untuk mengamankan barang elektronik sekolah agar tidak hilang, para guru sepakat untuk menitipkannya di rumah guru.

“Semoga ke depan pemerintah bisa membantu,” pintanya.

Berikutnya, Kepala SDN Limung, Syamsuddin, S.Pd yang mengaku masih terkendala dengan ketersediaan guru Bahasa Inggris. Dia berharap ada solusi untuk memenuhi kurikulum pendidikan terutama dalam memberikan pengetahuan Bahasa Inggris kepada siswa.

Sementara Kepala SDN Senampar, Sarjana, S.Pd, Kepala SDN Pungkit dan Kepala SDN Omo, berharap adanya realisasi bantuan dari pemerintah terkait ketersediaan sarana dan prasarana di sekolahnya yang sudah tidak layak. Seperti WC, ruang kelas dan tembok sekolah yang sudah roboh.

Semua kepala sekolah ini berharap melalui Dewan Pendidikan untuk semua aspirasi mereka bisa didengar oleh pemerintah mengingat dalam memajukan kualitas pendidikan tidak hanya dari proses belajar mengajar, melainkan juga dari ketersediaan sarana yang memadai.(ind/r/*)

Share :

Baca Juga

Pendidikan

Peresmian Asrama Mahasiswa di Sumbawa, Ini Pesan Gubernur Kalimantan Utara

Pendidikan

Kuliah Tamu FKIP UNSA Hadirkan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek RI

Pendidikan

Ketua DPRD Sumbawa Motivasi Kaum Milenial Menuju Kesuksesan

Pendidikan

Perjalanan nonton konser di Lombok Tengah

Pendidikan

UPT Museum Gelar Pameran Temporer

Pendidikan

Siswi MAN 1 Sumbawa Barat Seleksi Paskibraka Nasional

Pendidikan

Akhir dari Sebuah Persahabatan

Pendidikan

Kekurangan Ruangan, Satu Rombel SDN 1 Utan Belajar di Teras
error: Content is protected !!