Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)-
Penguatan nilai keagamaan dan kebudayaan menjadi salah satu visi misi pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Sumbawa Abdul Rafiq dan Sahril (RASA) untuk maju di Pilkada mendatang. Kedua nilai ini dipandang penting untuk diperhatikan, karena menjadi kekuatan pondasi dalam pembangunan manusia.
Penguatan nilai keagamaan dan kebudayaan memiliki urgensi yang sangat tinggi dalam pembangunan, karena dapat membentuk karakter dan moral individu dalam masyarakat. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya seperti kejujuran, kerja keras, gotong royong, dan toleransi menjadi landasan bagi terciptanya masyarakat yang beradab dan bermartabat.
“Kami bersama H. Sahril meletakkan ini (penguatan nilai keagamaan dan kebudayaan) dalam visi misi kami sebagai Calon Bupati Sumbawa dan Wakil Bupati Sumbawa. Karena menjadi benteng bagi masyarakat agar tidak kehilangan jati dirinya. Penguatan tersebut melalui pemberian insentif bagi imam dan hukum Masjid, guru ngaji, tak lupa juga insentif bagi RT dan RW yang menjadi ujung tombak pemerintah daerah serta hibah bagi ormas keagamaan,” kata Abdul Rafiq, pada Minggu, 11 Agustus 2024.
Disebutkannya, penguatan keagamaan dan dan kebudayaan ini sangat penting mengingat warga masyarakat di Kabupaten Sumbawa yang majemuk dengan beragam agama dan budaya. Di mana dapat memperkuat toleransi dan saling pengertian antar umat beragama serta etnis. Sehingga tercipta keharmonisan sosial yang berkelanjutan.
“Sedangkan untuk kebudayaan maka revitalisasi peran LATS dan paguyuban yang ada dimasyarakat menjadi perhatian kami melalui pemberian dukungan anggaran. Kenapa kami yakin? karena selama menjadi ketua DPRD Sumbawa,hal ini sudah Kami lakukan walaupun dalam skala yang tidak terlalu besar dan secara kelembagaan mendukung penuh hal ini,” jelasnya.
Rafiq menambahkan, dari diskusi yang dilakukan bersama Sahril calon wakilnya, nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat sebagai bagian dari kearifan lokal Sumbawa harus tumbuh dan lestari. Sejalan dengan Implementasi kurikulum Merdeka Belajar, pemerintah kabupaten diberikan kewenangan untuk mengatur dan menyusun kurikulum muatan lokal sebagai landasan dan acuan serta implementasi nilai-nilai luhur, budaya dan adat istiadat.
“Jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati, maka salah satu program kerjanya adalah dalam tahun pertama masa jabatan adalah melahirkan kurikulum muatan lokal sumbawa,” pungkasnya.(ind/r)