Home / Ragam

Minggu, 22 September 2024 - 21:02 WIB

Tanda Protes kepada PT. AMNT, Warga Adat Suku Berco Pasang Tanda di Makam Leluhur

Sumbawa Besar (Sumbawasatu.com)-

Puluhan warga adat dari Suku Berco, yang tinggal di wilayah Cek Bocek Selesek Reen Sury, Desa Lawin, Kecamatan Ropang, Kabupaten Sumbawa, telah melakukan aksi simbolis dengan memasang plang di 21 komplek makam leluhur. Aksi ini dilakukan sebagai upaya mempertahankan warisan budaya mereka di tengah operasi perusahaan tambang PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

Pemasangan plang ini bertujuan untuk memberi peringatan kepada PT. AMNT bahwa area tersebut merupakan situs bersejarah dan spiritual yang sangat penting bagi masyarakat adat setempat. Makam-makam ini dianggap sakral karena merupakan tempat peristirahatan leluhur, yang keberadaannya dilestarikan melalui tradisi “Jango Kubir”, yaitu ritual ziarah tahunan yang telah dilakukan turun-temurun.

Kegiatan pemasangan tanda di makam-makam tua tersebut dilaksanakan dari tanggal 14 hingga 16 September 2024. Namun, dalam proses pemasangan, mereka mendapat teguran dari pihak manajemen PT. AMNT yang didampingi aparat kepolisian. Perusahaan beranggapan bahwa sebagian makam terletak di dalam konsesi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), sehingga dapat mengganggu aktivitas eksplorasi yang sedang berlangsung. Situasi sempat memanas, namun kemudian diadakan dialog antara kedua belah pihak.

BACA JUGA  Tunggakan Iuran Peserta BPJS Mandiri di Sumbawa Mencapai Puluhan Miliar

Penggawa adat Suku Berco, Samsul Hidayat, yang memimpin pemasangan plang, menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari tradisi tahunan masyarakat adat. “Kami rutin membersihkan dan menandai peninggalan leluhur kami. Pemasangan tanda ini bukan hanya untuk kepentingan masyarakat adat, tetapi juga sebagai bentuk rambu-rambu bagi perusahaan, agar tidak sembarangan mengganggu situs bersejarah yang kami anggap sakral,” ujarnya.

BACA JUGA  Sukseskan HUT ke-79 RI di IKN 17 Agustus Mendatang, Jasa Raharja dan Korlantas Polri Sinergi Wujudkan Kamseltibcarlantas dan Zero Accident

Samsul menambahkan bahwa mereka mengakui adanya kontrak karya dan izin negara yang diberikan kepada perusahaan, namun ia menegaskan bahwa hal ini tidak boleh mengesampingkan keberadaan situs budaya yang nyata dan masih dilestarikan hingga saat ini. “Apa salahnya kami memberikan tanda di sana? Kami hanya ingin memastikan makam leluhur kami dilindungi,” tegasnya.

Adapun kompleks makam yang dipasangi tanda oleh masyarakat adat Suku Berco mencakup area yang cukup luas, di antaranya Dodo Aho dengan 275 kuburan, Dodo Baha (681 kuburan), Lebah Aho (84), Lebah Baha (1.252), Selesek Aho (116), Selesek Baha (155), serta beberapa lokasi lainnya seperti Punti Sang, Lang Lede, dan Masjid Dodo, yang totalnya mencapai ribuan makam.(SS/r)

Share :

Baca Juga

Ragam

Polres Sumbawa Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Desa Lito

Ragam

Ketua DPRD Minta Pemda Sosialisasikan Pemanfaatan Ambulance Jenazah Gratis

Ragam

Silmy Karim: Risiko Kerja Tinggi Dasari Aturan Penggunaan Senjata Api bagi Petugas Imigrasi

Ragam

Kodim Sumbawa Asah Kemampuan Prajurit Menembak 

Ragam

IJTI Korwil Sumbawa Barat Bagikan Paket Sembako

Ragam

Kado HUT RI: Wajah Baru Paspor Indonesia

Ragam

Perkuat Sinergitas, Imigrasi Sumbawa Rapat bersama Timpora

Ragam

Jasa Raharja dan Korlantas Polri Gelar Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas untuk Para Pendidik di Wilayah Banten
error: Content is protected !!