SUMBAWA – Dalam debat calon bupati dan wakil bupati Sumbawa 2024 yang berlangsung pada Kamis (31/10/24), pasangan calon nomor urut 2, Ir. Syarafuddin Jarot dan Drs. H. Mohamad Ansori, menegaskan komitmen mereka untuk memastikan keberadaan tambang dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Sumbawa.
Menanggapi pertanyaan dari calon nomor urut 4, Mo-BJS, mengenai kebijakan terkait dunia pertambangan, khususnya terkait Dodo Rinti, Jarot menekankan pentingnya memperhatikan aspek tenaga kerja, lingkungan hidup, dan kebijakan komprehensif lainnya.
Menurut Jarot, kewenangan perizinan pertambangan ada di pemerintah provinsi dan pusat. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya komunikasi yang intensif dengan perusahaan-perusahaan untuk memastikan tenaga kerja lokal terlibat dan material yang digunakan berasal dari daerah setempat, sehingga dampak keberadaan tambang dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
“Di situlah pemerintah hadir untuk memastikan bahwa keberadaan tambang dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk masyarakat Kabupaten Sumbawa,” komitmennya.
Namun, BJS memberikan tanggapan bahwa jawaban Jarot terlalu normatif dan kurang spesifik.
“Kita butuh angka konkret, misalnya berapa persen tenaga kerja lokal yang terlibat, bagaimana komitmen CSR dan lainnya,” kata BJS. (S1)